ANTARAKITA.ID, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina sebagai industri hulu migas, terus berupaya untuk mengembangkan inovasi yang selaras dengan Environmental, Social and Governance (ESG). Salah satunya dengan penerapan Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization Storage (CCUS).
Penerapan CCS/CCUS yang dikembangkan PHE saat ini diharapkan menjadi bagian dari jalan utama penunjang pengurangan emisi karbon sejalan dengan program pemerintah.
Dalam kesempatan diskusi Green Economic Forum 2024, yang digelar di Jakarta pada Rabu 29 Mei 2024, Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Utojo Danusaputro, menjelaskan bahwa PHE terus mengembangkan penerapan CCS/CCUS melalui beragam upaya, baik dengan stakeholders maupun dengan pihak swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah penandatanganan Preliminary Activities Agreement (PAA) dua minggu lalu antara PHE dan ExxonMobil terkait hasil diskusi ExxonMobil dan PHE atas beberapa kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan bersama CCS hub di Sunda Asri Basin yang dijadwalkan untuk dilaksanakan mulai di WK PHE OSES pada kuartal ke-2 2024,” ungkap Dannif.
“Dari sisi keekonomian dan pertumbuhan perusahaan, CCS ini sangat breakthrough dan impactfull serta memiliki potensi yang baik. Jadi hal ini menjadi bisnis dan peluang baru bagi PHE. Kita akan terus mengembangkan bisnis modelnya bagi perusahaan,” imbuh Dannif.
Dalam diskusi yang turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada pihak industri migas terkait penerapan inovasi CCS/CCUS.
“Kami menilai bahwa CCS ini sangat strategis, dan diharapkan menjadi elemen kunci untuk membuka peluang ini bagi industri lainnya untuk mengembangkan CCS,” ujarnya.
PHE sendiri telah mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 milyar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
Hingga Maret 2024, PHE juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 workover dan 8.323 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 12 km dan 3D sepanjang 2.602 km2. Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 140 Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak (MMBOE).
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (“UNGC”) sebagai member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandard ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance. (Sub)