Bahaya Janji Politik

- Penulis

Jumat, 4 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI

ILUSTRASI

ANTARAKITA.ID – Janji politik, seringkali menjadi senjata utama para politisi untuk menarik simpati masyarakat. Terutama menjelang Pilkada serentak seperti saat ini. Namun, di balik manisnya janji-janji tersebut, tersimpan bahaya yang mengancam kualitas demokrasi.

Mengapa, sebab janji politik yang terlalu muluk atau tidak realistis dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi opini publik. Politisi bisa dengan mudah membuai masyarakat dengan harapan-harapan palsu demi meraih kekuasaan. Ibarat kata “Kacang Lupa Kulitnya”.

Selain itu, ketika janji-janji politik tak kunjung terwujud, kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik akan terkikis. Gelo, Loro Ati, Muak dan lainnya. Hal ini dapat memicu apatisme politik dan bahkan radikalisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya itu, lebih parahnya lagi, untuk memenuhi janji politik yang tidak realistis, para politisi mungkin terdorong untuk melakukan tindakan korupsi. Korupsi inilah yang kemudian menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya jual beli jabatan, jual beli proyek, Nepotisme dan lain sebagainya.

Tak berhenti disini, janji-janji politik yang bersifat identik atau populisme dapat memicu perpecahan sosial. Sebab, politisi seringkali mengadu domba kelompok masyarakat tertentu untuk meraih dukungan. Mulai dari Black Campaign, politisasi agama, warna kulit, asal-usul dan sebagainya.

Kurangnya mekanisme yang efektif untuk meminta pertanggungjawaban para politisi atas janji-janji mereka membuat mereka merasa bebas untuk melanggar komitmennya. Bahkan seakan tak pernah mengucapkan janji tersebut. Cukup dengan embel-embel minta maaf dan ini itu. Terpenting bisa meligimitasi kekurangan dan tak terpenuhi janji manis tersebut.

Yang jelas, janji politik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari demokrasi. Namun, kita perlu waspada terhadap bahaya yang mengintai di balik manisnya janji-janji tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, serta memperkuat sistem demokrasi, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari janji politik yang tidak realistis. Salam Seger Waras. (*)

Penulis : redaksi

Editor : redaksi

Berita Terkait

Aktivis Anti-Korupsi Desak Mardani H Maming Segera Dibebaskan
Pemkab Blora Kembali Tuntut Keadilan DBH Migas Blok Cepu
Enggan Gunakan Id Card, Ahang Nilai Perilaku Pimred Floresa Lecehkan Dunia Pers
Transisi Energi; Apakah Utopia?
Partai Demokrat Dukung Penuh Pasangan ASRI di Pilkada 2024
Rekrut Pegawai Baru, BKD Panggil Camat Kradenan
MPKN Kirimi Kejari Blora Karangan Bunga “Nyleneh”
Kejati Limpahkan Kasus Honor Narasumber DPRD ke Kejari Blora

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:00 WIB

Aktivis Anti-Korupsi Desak Mardani H Maming Segera Dibebaskan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Bahaya Janji Politik

Jumat, 4 Oktober 2024 - 19:03 WIB

Pemkab Blora Kembali Tuntut Keadilan DBH Migas Blok Cepu

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:02 WIB

Enggan Gunakan Id Card, Ahang Nilai Perilaku Pimred Floresa Lecehkan Dunia Pers

Rabu, 2 Oktober 2024 - 09:20 WIB

Transisi Energi; Apakah Utopia?

Kamis, 8 Agustus 2024 - 23:00 WIB

Partai Demokrat Dukung Penuh Pasangan ASRI di Pilkada 2024

Senin, 22 Juli 2024 - 17:09 WIB

Rekrut Pegawai Baru, BKD Panggil Camat Kradenan

Senin, 22 Juli 2024 - 16:41 WIB

MPKN Kirimi Kejari Blora Karangan Bunga “Nyleneh”

Berita Terbaru

Berita Daerah

Satreskrim Polres Manggarai Bongkar Arena Judi Taji Manuk di Ruteng

Selasa, 19 Nov 2024 - 17:34 WIB

Berita Daerah

Oknum WNA PT KRI Rembang Tusuk Warga Blora Pakai Gunting

Jumat, 15 Nov 2024 - 06:23 WIB