ANTARAKITA.ID, BLORA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Blora masih membutuhkan perhatian lebih. Meskipun angka IPM Kabupaten Blora selalu mengalami peningkatan setiap tahun, namun Kabupaten masih jauh di bawah rata-rata IPM Provinsi Jawa Tengah.
“IPM Kabupaten Blora tahun 2023 sebesar 70,63 persen meningkat dibanding tahun sebelumnya dimana tahun 2022 IPM Kabupaten Blora sebesar 69.95 persen,” kata juru bicara gabungan Komisi-komisi DPRD Blora, Santoso Budi Susetyo, saat menyampaikan laporan LKPJ Bupati Blora akhir tahun anggaran 2023 dalam paripurna di ruang sidang DPRD Blora, Rabu, (08/05/2024).
Meskipun naik, lanjut Budi, IPM Kabupaten Blora masih jauh di bawah rata-rata IPM Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 rata rata sebesar 73,39 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Politisi PKS tersebut menyampaikan, melihat Kabupaten Blora masih di bawah rata rata IPM Provinsi Jawa Tengah maka perlu dilakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan dasar penunjang pencapaian indikator IPM diberbagai aspek dengan harapan pada akhir RPJMD tahun 2026 IPM Kabupaten Blora bisa menyamai IPM kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar 80-85 persen.
“Agar bisa menyamai IPM kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar 80-85 persen hingga akhir RPJMD tahun 2026 nanti, kabupaten Blora perlu melakukan percepatan peningkatan kualitas pelayanan dasar penunjang pencapaian indikator IPM. Seperti Pendidikan, Kesehatan dan daya beli masyarakat,” terang Budi.
Walaupun Kabupaten Blora termasuk daerah penyumbang IPM rendah di Provinsi Jawa Tengah, terang Budi capaian IPM ini patut diapresiasi karena sudah melampaui target RPJD tahun 2026 yaitu sebesar 70,04 persen.
“Capaian ini sudah melampaui target RPJMD tahun 2026 yaitu sebesar 70,04 persen dan patut kita apresiasi, walaupun Kabupaten Blora termasuk daerah penyumbang IPM rendah di Provinsi Jawa Tengah,” ujar Budi.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, berdasarkan data yang dilaporkan dalam LKPJ dan juga data BPS Jawa Tengah tahun 2023 bahwa, ekonomi Kabupaten Blora tahun 2023 dilaporkan tumbuh positif 3,1 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2022 yang tumbuh 2,66 persen.
Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) sedikit turun 0,6 persen dibanding tahun sebelumnya, dimana TPT tahun 2023 sebesar 3,1 persen dari 3,7 persen di tahun 2022 sedangkan Angka Kemiskinan turun sebesar 0,04 persen dari tahun sebelumnya, persentase penduduk miskin menjadi 11,49 persen di tahun 2023 dari 11,53 persen di tahun 2022.
Wakil ketua DPRD Blora, Siswanto merespons soal tantangan yang masih menghambat peningkatan IPM di Kabupaten Blora, khususnya terkait tingkat pengangguran dan angka kemiskinan.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, tercatat bahwa IPM Kabupaten Blora mengalami peningkatan menjadi 70,63 persen. Meskipun demikian, angka tersebut masih berada di bawah rata-rata IPM Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 73,39 persen,” ungkap Siswanto.
Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, Pemkab Blora harus terus berupaya dengan langkah strategis untuk mencapai target pembangunan yang penting, termasuk meningkatkan lapangan pekerjaan di Kabupaten Blora.
Menurut Siswanto, investasi yang masuk ke wilayah Kabupaten Blora, akan membuka peluang baru bagi penciptaan lapangan kerja.
“Ini sangat penting untuk pencapaian target-target kesejahteraan, termasuk penciptaan lapangan kerja di Kabupaten Blora,” ungkapnya.
Legislatip berasal dari daerah pemilihan (dapil) Blora 5 ini juga berharap, dengan adanya investasi yang banyak masuk ke Blora secara tidak langsung terbukanya lapangan pekerjaan dan itu bisa terpenuhi disana. (*)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi