Antarakita.id, Ruteng – Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit memastikan akan membangun dua ruangan baru sesuai kebutuhan SDK Pasa yang disampaikan Adrianus Sadu, ketua Panitia Pesta Yubilium 100 tahun SDK Pasa, Kamis, 1 Agustus 2024.
Demikian Hery Nabit, terkait usulan tambahan ruang kelas, pemerintah tidak bisa langsung iya sekalipun bisa, tetapi harus kordinasi dulu dengan pihak Yasukma sebagai pemilik SDK.
“Saya hadir hari ini sebagai Bupati juga tidak bisa sekedar hadir, ada yang saya harus berikan untuk SDK Pasa (Dua ruangan baru). Tetapi tidak bisa tahun ini. Saya janji tahun depan akan bereskan dua ruangan itu, nanti kordinasikan dengan Yasukma.” Ucap Bupati Hery Nabit, cucu salah satu Kepala Sekolah Pasa, (Alm.) Andreas Nabit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Bupati Hery Nabit, bahwa usia 100 tahun bukanlah hal yang gampang, sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan kisah-kisah insipiratif.
Ia mengatakan, merayakan usia 100 tahun itu tidak gampang, ada ribuan anak yang dididik menjadi manusia (di SDK Pasa), terlepas dari mereka pintar atau tidak. Karena itu, saya sebagai Bupati Manggarai, mengucapkan limpah terimakasih kepada semua yang menjadi bagian dari SDK Pasa, dari awal sampai dengan saat ini.
“Kita mengucapkan terimakasih banyak untuk sumbangsihnya, tidak hanya untuk Manggarai tetapi untuk NKRI.” Ungkap Herybertus Nabit.
Sekolah, kata Hery Nabit pada hakikatnya mengajarkan atau membentuk kita semua tuk bisa berpikir yang benar.
“Dengan adanya sekolah kita diharapkan dapat berpikir yang benar. Gelar itu belakangan, pintar belakangan, tetapi berpikir yang benar adalah buah dari pendidikan. Jadi kalau hari ini Manggarai Maju, saya kira ada peran SDK Pasa di dalamnya.” Ujar Hery Nabit di Pasa, Rahong Utara.
Ia menuturkan, tentu di usianya yang sekarang ada harapan-harapan agar SDK Pasa semakin baik. Untuk menjadi makin baik, syaratnya adalah kerjasama.
“Kerjasama dengan semua pihak, ngance cumang aku (Pemerintah) terus, ngance cumang pihak sebelah (swasta) tapi neka hemong cumang kin SUKMA. Toe poli laing cumang Bupati, cumang kin kin Sukma. Manga tara ata ngaran kaeng tana lino ho.” (Kerjasama dengan semua pihak artinya kerjasama dengan pemerintah, dengan pihak-pihak swasta yang peduli pendidikan juga bisa. Tetapi, jangan sampai lupa kordinasi dengan Yayasan Sukma. Tidak selamanya ketemu bupati (pemerintah) dapat menyelesaikan soal, perlu juga bicarakan soal itu dengan yayasan Sukma karena SDK itu sudah menjadi milik Yasukma.) Tegas Hery Nabit dalam sambutannya saat perayaan Yubilium 100 tahun SDK Pasa, Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut Bupati Hery, pemerintah tidak berarti tidak mau urus, akan tetapi membatasi diri.
“Boleh kita dapat bantuan dari sini, dapat bantuan dari sana, tetapi untuk sekolah dasar katolik (SDK), pemiliknya adalah Yayasan SUKMA. Pemerintah sifatnya hanya membantu, tetapi pemiliknya adalah Yayasan Sukma. Karena itu, garis koordinasinya tetap dengan SUKMA.”
Ketahui, SDK Pasa didirikan Senin, 1 Agustus 1921, jauh sebelum Indonesia Merdeka. Berdirinya SDK Pasa yang pada mulanya berbentuk Sekolah Rakyat (SR) dengan masa belajar 3 tahun yang diinisiasi seorang tokoh awam bernama V. Wolo Fernandez.
Inisiasi ini disambut baik oleh masyarakat adat Pasa hingga menghibahkan tanah ulayat mereka untuk kepentingan umum, membangun lembaga pendidikan.
Penulis : Pablo
Editor : Pablo