ANTARAKITA.ID, JAKARTA – Program upskilling bagi 5 pekerja Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) resmi ditutup PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) sebagai Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina. Acara ini dilaksanakan sejak Januari lalu, bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hasan ke Indonesia.
Pengembangan Sumber Daya Masnusia (SDM) ini dilakukan untuk mendukung bisnis berkelanjutan antar kedua negara. Dimana keduanya merupakan bagian dari Nota Kesepahaman (Memo of Understanding/MOU) antar perusahaan.
Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin mengatakan, Pertamina melalui 3 entitas di lingkungan Subholding Upstream yaitu, PIEP bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), melaksanakan program Capacity Building selama hampir Tiga bulan bagi pekerja TPDC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kapasitas SDM. Utamanya meningkatkan pengetahuan. Tak hanya itu, mereka memiliki skill-sets baru, khususnya di bidang eksplorasi dan hidrokarbon, sehingga para pekerja ini dapat mendukung TPDC berkembang menjadi perusahaan energi kelas dunia. Selain itu, Pertamina dan TPDC bisa mendukung kerja sama bisnis yang berkelanjutan di masa depan,” ujar Jaffee, saat menutup agenda ini, Senin (01/04).
Jaffee juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi serta dukungan dari PDSI dan PHR yang mengawal program upskilling ini sejak awal.
Sementara itu, Human Capital Subholding Upstream Pertamina yang diwakili oleh Rivani Pahlani, Sr. Manager HC Strategic menyampaikan, program upskilling ini dirancang sedemikian rupa, sehingga perwakilan TPDC mendapatkan materi secara teoritikal (classroom) dan praktek. Untuk meningkatkan proses implementasi, peserta telah mendapatkan pengalaman langsung melalui program on-the-job training di Pertamina melalui beberapa unit usaha di Wilayah Kerja PHR di Sumatra dan di Indonesia Drilling Training Center PDSI di Cirebon.
“Selain pemahaman tentang industri migas, para peserta juga dikenalkan dengan budaya Indonesia. Kami mengapresiasi kolaborasi PIEP, PDSI dan PHR sebagai bagian dari Subholding Upstream,” tuturnya.
Mengenai hal ini, Senior Engineer TPDC, Gaston Canuty mengapresiasi kerja sama antara Pertamina dan TPDC dalam hal pengembangan SDM.
“Saya dan rekan-rekan lain, sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pertamina dengan organisasi yang begitu besar, menjadi inspirasi bagi TPDC. Capacity Building adalah awal yang baik untuk merealisasikan MoU antara Pertamina dan TPDC,” ujar Gaston.
Sebagai informasi, program ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati ke Tanzania pada Agustus 2023. Kala itu, Dirut Pertamina mendampingi Presiden Joko Widodo ke beberapa negara Afrika, termasuk Tanzania dan membawa beberapa inisiasi kerja sama di bidang hulu, midstream, hilir dan panas bumi (geothermal).
Agenda Capacity Building dilaksanakan dengan semangat persahabatan merupakan fundamental kerja sama bilateral dua negara. Diharapkan kerja sama ini akan memberikan nilai tambah positif untuk Tanzania dan Indonesia, dan Pertamina serta TPDC khususnya.
Sekilas Perusahaan
PIEP didirikan berdasarkan kebutuhan untuk mengelola aset-aset internasional, dengan fokus utama yaitu mengelola aset luar negeri yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Didirikan tanggal 18 November 2013, PIEP bergerak melakukan inovasi dalam mengakuisisi dan mengelola lapangan migas overseas serta mencari sumber-sumber minyak dan gas (migas) di berbagai negara. Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional. Hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 12 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Perancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela. (*)
Penulis : sub
Editor : redaksi