SURABAYA, ANTARAKITA.ID – Universitas Surabaya (UBAYA) kembali mengadakan kunjungan ke paguyuban ibu-ibu penggiat EcoPrint di Kalidami VI, Surabaya. Hasilnya berhasil menciptakan banyak motif baru. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari workshop pemasaran digital pada Minggu (19/05/2024) lalu.
Diketahui bersama, EcoPrint adalah teknik pencetakan kain menggunakan bahan-bahan alami seperti dedaunan. Kain tersebut kemudian diolah menjadi berbagai produk fashion seperti baju, syal, outer, hijab, dan lainnya. Produk EcoPrint Kalidami ini 100% menggunakan bahan-bahan alami dan melalui proses alami tanpa campuran zat kimia.
Salah satu Tim Mahasiswa UBAYA dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Marco Antonio Jose Yohanes mengaku, dalam kunjungan yang dipimpim oleh Dr. Erna Andajani ini, seluruh anggota paguyuban Kalidami mendapatkan pelatihan tentang pembuatan motif-motif baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pelatihan ini tidak hanya terbatas pada motif-motif alami yang berbentuk dedaunan, tetapi juga mencakup berbagai bentuk lain. Seperti kotak, segitiga, dan variasi motif lainnya,” terangnya.
Dengan pelatihan ini, ibu-ibu Kalidami diharapkan mampu menciptakan kesan seni yang lebih beragam dan inovatif pada produk-produknya. “Antusiasme ibu-ibu dalam mengikuti pelatihan ini sangat terlihat, menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berkreasi,” tambahnya.
Ia menambahkan, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UBAYA dipimpin oleh Dr. Erna Andajani, didampingi oleh dosen-dosen UBAYA lainnya. Seperti Arum Soesanti, M.T., Ardeliah Tjiptawan, M.F.A., dan Bobby Ardiansyah Miraja, M.T. Tidak ketinggalan, UBAYA juga melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk berpartisipasi aktif dalam pelatihan ini dengan memberikan bantuan serta melakukan dokumentasi kegiatan.
Marco menegaskan, selama proses pembuatan, ibu-ibu Kalidami berhasil memproduksi hingga delapan kain dengan motif-motif baru. Proses produksi yang intensif ini mampu menghasilkan kain-kain yang indah sesuai dengan tujuan pelatihan.
“Seluruh produksi ini tetap sejalan dengan komitmen EcoPrint Kalidami dalam menghasilkan kain yang unik, tidak mungkin direplikasi, dan sepenuhnya berasal dari alam,” jelasnya.
Melalui komitmen dan pelatihan ini, Kalidami EcoPrint, yang kini dikenal dengan merek Ijem Remen, terus berupaya menciptakan karya seni di bidang fashion yang bernilai tinggi dan ramah lingkungan. Inovasi ini diharapkan akan mendapat respon positif dari masyarakat dan konsumen sehingga mendukung kemajuan Ijem Remen di masa mendatang. (sub)