ANTARAKITA.ID, BLORA – Mantan pendiri dan pemilik Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (GMM) Todanan Blora, Jawa Tengah Lie Kamajaya pastikan tidak maju dalam bursa Pilkada Blora 2024 ini. Ia ingin fokus mendirikan pabrik gula baru di Kabupaten Rembang. Namanya PT Wadah Karya Rembang.
“Terus terang saja, saya tidak tertarik lagi untuk maju, karena sistem politik kita berbiaya tinggi. Saya mau tetap di jalur bisnis saja. Bukannya saya gak mampu, tapi kalo dihitung gajinya cuma Rp 5,8 Juta per bulan, biayanya Rp 20-Rp 30 milyar, jelas tekorlah,” tegas Lie Kamajaya di PT Wadah Karya Rembang belum lama ini.
Kamajaya juga mengaku sudah bertemu dengan Bupati Arief Rohman secara langsung. Bahkan ia menyatakan mendukung Bupati Petahana untuk melanjutkan pemerintahannya ke Dua kali. Ia juga berpesan untuk meningkatkan industrialisasi di wilayah Kabupaten Blora. Dengan begitu, akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah ketemu Bupati Arief dan ngomong-ngomong kepadanya, untuk meningkatkan industrialisasi di wilayah Kabupaten Blora. Makanya kita harus ramah terhadap investor, jangan dikit-dikit demo, dicurigai. Padahal Blora punya energi Migas yang besar. Gas contohnya, kenapa harus dijual keluar, harusnya masukkan pabrik-pabrik ke Blora yang pakai energi gas. Seperti industri keramik, glasses itu semua pakai gas,” paparnya.
Lie Kamajaya mengaku ternyata dirinya merasa tidak cocok dengan sistem politik yang berbiaya tinggi. Sebab, harus menyiapkan mahar untuk mendapatkan rekomendasi ke Partai Politik. Belum lagi praktek jual beli suara di bawah menjadi pertimbangannya. (sub)