ANTARAKITA.ID, BLORA – Hoby barang-barang lucu mengantarkan Eli Setyowati menggeluti dunia pernak-pernik. Tak tanggung-tanggung usahanya diminati hingga mancanegara. Mulai dari Pakistan dan Madagaskar.
Usahanya ini berawal dari lihat-lihat saat pameran di berbagai event, mengantarkan Eli Setyowati menggeluti usaha pernak-pernik berbagai macam boneka dan lain sebagainya. Mulai dari Bando, Asesories, Boneka Jari, Boneka Tangan, Risacle, Boneka Hewan, Tempat Makanan, Gantungan Kunci, berbagai jenis makanan mainan dan lainnya.
Tak tanggung-tanggung, sejak 2012 lalu, barang buatannya tersebut sudah merambah hingga mancanegara. Mulai dari Pakistan dan Madagaskar. Selain itu juga dipasarkan di dalam negeri, mulai Bekasi, Jakarta, Makasar dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penghasilan dari usaha tersebut juga terbilang memuaskan. Dalam satu bulan saja, Eli panggilan akrap Eli Setyowati bisa meraup untung jutaan rupiah. ”Awalnya dari hoby barang-barang yang lucu, saya beli, bongkar dan pelajari cara membuatnya, lama-lama jadi seperti ini banyak dan menghasilkan,” ucapnya saat menjual dagangannya di Alun-alun Blora belum lama ini.
Istri dari laki-laki bernama Sukur ini mengaku, pembuatannya tergolong mudah dan simple. Disamping bahan-bahan mudah didapat, peralatannya juga simpel. Mulai dari kain flanel, gunting, dakron atau kapas, benang dan jarum, lem, kertas karton, manik-manik, toples plastic dan lainnya.
Misalnya membuat boneka Doraimon, caranya bentuk pola boneka pada kertas karton, kemudian salin, dan gunting pola itu pada kain flanel sesuai dengan warna. Buat masing-masing dua untuk badan, tangan dan kaki Doraemon, untuk bagian depan dan belakang. Jahit bagian tangan, badan dan kaki boneka Doraemon memakai jarum, pakai benang yang berwarna sama dengan warna kain flanel. Supaya hasilnya lebih baik.
Selanjutnya, sisakan sedikit bagian boneka yang tidak dijahit untuk diisi dakron atau kapas. Lalu gabungkan dan jahit kaki, badan dan tangan boneka Doraemonnya, berikutnya buat mata, hidung, mulut, kumis dan kantong doraemon , serta lekatkan di badan boneka dengan memakai lem. Selesai, tinggal menambahkan ekor boneka. Dan Jadi tinggal dipasarkan.
“Biayanya ringan tidak mahal, paling banyak sekitar Rp 10 ribu dan saya jual Rp 25 ribu,” ungkap ibu satu anak ini.
Alumni SMA Tunjungan Blora menjelaskan, setiap asesories buatannya dijual cukup murah. Yaitu Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu. Pembuatannya juga tidak lama minimal 30 menit sampai satu setengah jam saja.
“Tinggal kesukaran dan kedetailan asesoriesnya, satu hari untuk yang kecil bisa buat hingga dua lusin atau 24 buah. Sementara yang besar dalam satu hari bisa menghasilkan 15 buah karya,” Tambah perempuan yang tinggal di Kelurahan Jetis Blora.
Dia mengaku, mulai tertarik dan menggeluti usaha tersebut sejak lima tahun lalu, yaitu tahun 2012. Setiap ada pameran, dia melihat Asesories yang dijual, selanjutnya dia membeli mainan itu, karena penasaran dia membongkar dan belajar cara membuatnya. Lama-lama akhirnya bisa dan mulai membuat sendiri dengan membeli bahan-bahannya di pasar.
“Setelah saya buat, ternyata bagus dan saya jual ke tetangga dan teman-teman, Alhamdulillah responnya bagus. Sejak itu saya mulai memasarkan lewat media social dan bisa kirim ke Pakistan dan Madagaskar,” tambahnya.
Meski tidak tiap bulan kirim ke mancanegara, Eli mengaku ada saja yang pesan barang buatannya. Untuk sekali order bisa mengirim Asesories 500 hingga 1.500 buah asesories. “Barangnya kan mudah di buat dan bahannya juga tidak sulit, jadi ya enjoi saja, saya juga setor di beberapa toko di Kabupaten Blora,” terangnya. (*)