Blora,
Antarakita.id – Keterbatasan ekonomi tidak membuat Endang Susanti pesimis
untuk berprestasi. Tidak mudah memang, namun tekatnya sudah bulat. Harus bisa
dan berhasil.
Buktinya,
putri dari pasangan suami istri asal
Blora, Jawa Tengah, Sujiman (51) dan Siti Aminah (50) ini mampu meraih berbagai
prestasi hingga tingkat internasional. Mulai dari, peringkat 3 terbaik peserta SKPP Blora,
Presenter International Conference, Top 5 Lomba Cipta Puisi Nasional,
Peraih Beasiswa Bank Indonesia, dan sederet prestasi yang lainnya. Terbaru menjadi Wisudawan Terbaik Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Kudus 2022.
Perempuan asal
Desa Sempu, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini mengaku tak
menyangka namanya dipanggil sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda periode
ke-31 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus pada Sabtu (14/5/2022) lalu. “Alhamdulillah,
senang sekali. Ini berkat kerja keras bapak ibuku dalam mendidik,” terang
wisudawan terbaik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia
mengaku, dengan keterbatasan ekonomi yang dialami, tidak menyurutkan niat untuk
memberikan yang terbaik kepada keluarga. Mampu membahagiakan Kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah, senang sekali bisa buat bapak ibu tersenyum bahagia. Saya juga
tidak menyangka bisa diundang pak bupati ke Rumah Dinas Bupati, ini tentu suatu
kehormatan bagi kami berdua,” ucapnya.
Menurutnya, untuk
sampai saat ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan yang
keras. Konsistensi dan keikhlasan. Serta doa orang tuanya. Dia berhasil menjadi
salah satu wisudawan terbaik lantaran berhasil memperoleh predikat cumlaude dalam Program
Studi Pemikiran Politik Islam dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,89.
Bahkan,
sejak kuliah pada 2018, setiap sepekan sekali Santi harus pulang ke rumah untuk
membantu orang tua dengan kesibukan di rumah. “Memilih di Kudus karena saat
kuliah sering balik rumah untuk membantu orang tua. Apalagi jarak Kudus dan Blora
kebetulan juga jaraknya tidak terlalu jauh,” jelasnya.
Untuk
menghasilkan IPK 3,89, Santi lewati dengan ekstra belajar. Pasalnya Santi
merupakan mahasiswa yang menjalani proses perkuliahan secara daring/online.
Kondisi Desa Sempu yang berada di ujung selatan Kabupaten Blora itu tidak
dukung dengan akses internet yang bagus. Sehingga harus naik perbukitan
terlebih dahulu untuk mendapatkan akses internet.
“Setiap
perkuliahan daring aku ya naik perbukitan dulu. Soalnya, di rumah sana
itu sulit akses internetnya. Setiap kerjakan tugas ada kuliah online ya
naik ke bukit dulu, dengan dibantu bapak untuk mengantar mencari sinyal yang
bagus,” ujarnya.
Santi
sendiri bercita-cita menjadi seorang politikus. Seperti skripsi yang ia tulis. Dengan
tema kepemimpinan perempuan dengan lokus kajian kepemimpinan Wakil Bupati Blora
Tri Yuli Setyowati.
“Untuk
ditingkat nasional saya mengidolakan Bu Risma, menurut saya Bu Risma adalah
sosok pemimpin perempuan yang tegas. Semoga kelak saya bisa bertemu dengan
beliau, ucapnya.
Santi juga selalu
memegang pesan orang tuanya untuk menjadi motivasi kepada dirinya. “Yang selalu
kuingat, kedua orang tua saya itu bilang, ‘Warisan terbaik dari saya (orang tuanya,
red), hanyalah pendidikan. Kamu boleh mengemban pendidikan setinggi
mungkin. Namun saya tidak bisa berikan harta, karena warisan harta akan habis,
tetapi warisan pendidikan tidak akan pernah habis,'” ucapnya menirukan
pesan orang tuanya.
Mendengar
cerita mahasiswa berprestasi itu, Bupati Arief Rohman mengapresiasi kegigihan
dan kesungguhan dua mahasiswa yang berasal dari pelosok desa namun tetap
berprestasi ini. “Mbak Sinta ini rumahnya Sempu, ia harus mencari sinyal juga
saat belajar dan ini perjuangan juga. Ini tentu menjadi inspirasi bagi kita
semua, bagi adik-adik yang masih belajar untuk terus bersungguh-sungguh dalam
menimba ilmu,” ucapnya.
Bupati
mendorong untuk anak-anak SMA bisa
berprestasi seperti ini, sehingga ketika nanti akan bantu dalam mencarikan beasiswa.
“Untuk saat ini nanti kami akan bantu mencarikan beasiswa untuk keduanya. Namun
sambil jalan keduanya nanti kami minta untuk magang di Pemkab membantu kami,”
tuturnya.
Dalam
jamuan santai itu, kedua mahasiswa berprestasi itu juga mendapat sovenir
dan tali asih dari Bupati Blora. (*)